![]() |
sumber: jawapos.com |
Kota Siak atau lebih lengkapnya Kota Siak Sri Indrapura, terletak di Kabupaten Siak Provinsi Riau. Kota Siak merupakan Kota pusaka pewaris Kerajaan Islam di Riau. Jadi jangan heran kalau Islam di Riau cukup kental. Begitu banyak masjid yang indah disini, begitu juga dengan santri serta qori dan qoriahnya. Rata-rata temanku yang dari Riau sangat pandai mengaji.
Aku kesini bersama sahabat-sahabatku pada bulan Ramadhan 3 tahun yang lalu. Berawal dari Pakde, bapak angkatku yang hobi mengajak jalan istri beliau; Budeku, main kesana. Kemudian beliau bercerita kepada kami, bahwa kota ini sangat indah, begitu rapi dan bersih. Pohon-pohonnya tertata rapi, sejuk, adem walaupun hanya duduk di pinggir jalan. Beliau begitu merekomendasikan kota ini untuk kami datangi.
Cukup penasaran dengan kota ini, akhirnya aku dan sahabat-sahabatku nekat berkunjung tanpa rencana ke kota Siak. Satu mobil dempet-dempetan sepuluh orang, duduk lesehan karena kalo pake kursi gak muat, dan waktu itu kita lagi puasa juga.😁
Titik awal keberangkatan kita dari Kelurahan Sekijang Kabupaten Pelalawan, melewati perbatasan Pangkalan Kerinci, menuju Kota Siak. Sekitar lebih kurang 3 jam, sampailah kita di Kota Siak. Jalanan kesini cukup lebar dan beberapa ada yang rusak.
Pas nyampe kota, aku terpana. Betul apa yang dibilang Pakde, ini kota emang cakep dan rapi serta tidak macet seperti kota lainnya dengan jalan yang lebar dan lumayan sepi. Apalagi pas kita melewati jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, benar-benar megah menurutku, karena ada ukirannya juga di jembatan tersebut. Dari atas jembatan juga terlihat masjid yang megah, yaitu masjid Sultan Syarif Hasyim.
Kabupaten Siak adalah penghasil minyak, salah satu kabupaten terkaya di provinsi Riau. Jadi tidak heran kalau pembangunannya begitu maju dibanding daerah lain, karena pemasukannya besar.
![]() |
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, sumber: sigapnews.co.id |
Setelah melewati jembatan, kita langsung menuju istana Siak Sri Indrapura. Nah, istana ini merupakan kediaman Sultan Siak yang mulai dibangun tahun 1889. Istana Siak terlihat seperti istana mewah orang Belanda dengan taman yang luas. Saat kita masuk ke dalam, begitu bersih dan terawat. Didalamnya banyak sekali benda-benda antik peninggalan sultan yang berasal dari Eropa, seperti patung atau miniatur eropa, gramophon, cermin besar, ada juga patung-patung para tamu sultan sebagai ilustrasi di ruang tamu dengan menggunakan pakaian khas melayu.
![]() |
Istana Siak |
![]() |
Salah satu patung seorang perempuan di istana siak |
Setelah puas mengelilingi bagian dalam istana, akhirnya kita keluar. Saat itu aku dan sahabat-sahabatku berencana untuk tidak memakai sandal, dikarenakan sandal salah seorang sahabat kita ada yang hilang sebelah. Jadi biar adil, udah kita nyeker semua.😂
Pas Ashar, kita langsung menuju Masjid Raya Syahabuddin yang lokasinya tak jauh dari Istana Siak. Di belakang masjid mengalir sungai Siak yang tenang dan lebar. Dari depan, masjid ini terlihat cantik, eh ternyata saat mengambil wudhu di belakang, pemandangannya lebih cantik lagi, karena dibuat taman kecil terbuka ditambah lagi bersebelahan dengan sungai yang bersih tanpa sampah sedikitpun. Ada kapal juga disana. Wah, serius aku benar-benar betah disini. Pengen jadi orang sini rasanya.haha
![]() |
Masjid Raya Syahabuddin, sumber: kemdikbud.go.id |
![]() |
Berpose di depan tulisan masjid |
Kita agak lama nangkring di belakang masjid ini, sambil lihat ada orang yang mancing juga. Di sebelah masjid terdapat bangunan makam Sultan Syarif Kasim II. Benar-benar wisata sejarah.
Setelah itu kita langsung menuju Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah buat foto-foto. Masih dalam keadaan nyeker semua saking kompaknya. Salah satu sahabatku yang membawa gitar, asik menyanyikan lagu di atas jembatan ini. Dari jembatan ini kita melihat langit senja yang begitu indah.
![]() |
Pemandangan di atas jembatan |
Pokoknya aku recom banget teman-teman main kesini. Beneran cakep kotanya, aku sampe spechless loh saking kagumnya.. 😊
No comments